31 Agustus, 2007

Ketersediaan Lahan HGU Mulai Terbatas


----- Pesan Diteruskan ----
Dari: raflis tata ruang <tata_ruang_riau@yahoo.co.id>
Kepada: tata_ruang_riau@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 18 Juni, 2007 8:49:45
Topik: [tata_ruang_riau] Ketersediaan Lahan HGU Mulai Terbatas


Ketersediaan Lahan HGU Mulai Terbatas
16 Juni 2007 Pukul 11:31
Investor Luar Terancam Batal Bangun Pabrik Bio Diesel
PANGKALANKERINCI (RP) Dua investor asing asal Korea Selatan dan Laos yang sebelumnya menyatakan minat untuk menanamkan investasinya di Negeri Amanah Kabupaten Pelalawan, terancam membatalkan investasinya.
Kedua investor yang telah melakukan joint venture (penggabungan usaha) ini, sebelumnya telah melakukan penjajakan pembangunan pabrik bio diesel dengan berproduksi besar.
Pembatalan itu, disebabkan oleh tidak tersedianya lahan hak guna usaha (HGU) yang diminta oleh pihak investor. ''Sampai saat ini kita belum mendapat kontak balasan. Dulu memang investor dari Korea Selatan dan Laos berminat menanamkan investasinya di daerah ini, namun mereka menginginkan lahan HGU. Lahan HGU ini sudah sangat terbatas. Apakah mereka membatalkan minta investasinya hingga saat ini kami belum mendapatkan jawaban,'' ujar Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Kabupaten Pelalawan, Drs H Azwir Mustafa kepada Riau Pos Jumat (15/6).
Menurut Azwir, lahan yang masih bebas dari HGU di daerah ini hanya tersisa di Kecamatan Teluk Meranti. ''Kalau mereka mau mencari lahan HGU, cuma ada di Teluk Meranti. Kalau mereka bersedia kita sarankan untuk membuka perkebunan di kecamatan tersebut,'' jelasnya.
Sebelumnya ucap Azwir, selain berencana mendirikan pabrik bio diesel, dua investor tersebut juga bermaksud membangun perkebunan jarak pagar. Namun kendalanya investor lebih menginginkan ketersediaan lahan berupa hak guna usaha (HGU) yang bisa diolah oleh investor. Apalagi HGU di wilayah Kabupaten Pelalawan sudah sangat minim terutama di daerah yang sudah diakses jalan darat.
''Semula kami menyarankan agar pembangunan kebun jarak pagar melibatkan masyarakat setempat dan bukan lahan HGU. Karena disamping membantu masyarakat setempat, dengan adanya warga dilibatkan dalam penanaman buah jarak pagar, ada keterlibatan emosi masyarakat dan perusahaan. Namun mereka juga lebih memilih lahan HGU,'' ulasnya.
Menurut Azwir, pihaknya menyambut positif keinginan investor menanamkan modalnya di Kabupaten Pelalawan.. Salah satu bentuk dukungan nyata kepada investor, pihaknya akan membantu dalam bentuk data dan pemaparan potensi investasi yang diperlukan oleh investor.
''Kita siap memberikan pemaparan mengenai peluang investasi di Kabupaten Pelalawan sesuai fungsi BKPMD. Selama ini kita juga telah mendatangkan berbagai investor yang tertarik menanamkan investasinya di sini. Selain menguntungkan dan membawa dampak terhadap daerah, siapapun investor dan bidang usahanya akan kita layani dengan tangan terbuka,'' paparnya.
Azwir menyebutkan, hingga saat ini tak kurang 34 investor baik dalam negeri maupun PMA telah menanamkan investasinya di daerah ini. Kebanyakan investor lebih memilih usaha bidang perkebunan dan pabrik kepala sawit. ''Sebagian investor PMA dan PMDN yang menamankan investasi di daerah ini, rata-rata adalah bergerak di perkebunan dan pabrik kepala sawit (PKS). Selain itu juga ada bergerak di pabrik kertas, jasa, energi listrik, perhotelan dan sebagainya,'' tukasnya.(mar)



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

Tidak ada komentar:

Kedaulatan Rakyat Atas Ruang Harus Segera Diwujudkan

Suaka Margasatwa

Balai Raja

Giam Siak Kecil

Bukit Batu

Danau Pulau Besar

Bukit Rimbang Bukit Baling

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

 Tasik Tanjung Padang

Tasik Serkap

Tasik Metas

Tasik Belat

 Kerumutan

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Perbandingan RTRWN Terhadap RTRWP

[RTRWN-RTRWP2.gif]