24 September, 2007

Perencanaan Pembangunan Harus Disesuaikan dengan Perubahan Iklim

[Sumber : mediaindonesia.com | 06/09/07]
http://penataanruang.pu.go.id/BERITA/file/20070906_mediaindonesia.htm

MEDAN—MIOL: Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Masnellyarti Hilman menilai, sudah saatnya dilakukan perubahan yang mendasar dalam sistem perencanaan pembangunan yang disesuaikan dengan perubahan iklim.

"Masalah variabilitas iklim saat ini dan mendatang harus dijadikan sebagai salah satu peubah penting dalam menentukan dasar-dasar perencanaan pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah maupun panjang," katanya di Medan, Kamis (6/9).


Berbicara pada seminar bertema Strategi dan Antisipasi Pemanasan Global ia mengatakan, penanganan perubahan iklim dalam konteks pembangunan membutuhkan pemahaman variabilitas iklim dengan baik dan pada saat bersamaan mengantisipasi dampak perubahan iklim global jangka panjang secara komprehensif.

Selain itu juga dibutuhkan pendekatan lintas sektor baik pada tingkat nasional, regional, maupun lokal.

Dalam menghadapi perubahan iklim, peningkatan ketahanan sistem dalam masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi resiko bahaya perubahan iklim dilakukan melalui upaya adaptasi dan migitasi, katanya.

Pada bagian lain ia mengatakan penurunan dan peningkatan curah hujan juga telah menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap cadangan air.

Pada tahun-tahun kejadian El-Nino, volume air di tempat-tempat penampungan turun jauh di bawah normal, khususnya selama musim kering pada Juni-September. Akibatnya, banyak pembangkit listrik terpaksa memproduksi listrik di bawah produksi normal akibat penurunan cadangan air.

Data dari delapan waduk (empat waduk kecil dan empat waduk besar di Pulau Jawa) menunjukkan selama tahun-tahun kejadian El-Nino pada tahun 1994, 1997, 2002, 2003, 2004 dan 2006 kebanyakan pembangkit listrik berproduksi di bawah kapasitas normal.

Sementara itu, peningkatan curah hujan di atas normal terjadi khususnya pada tahun-tahun La-Nina (tahun basah). Kasus demam berdarah juga ditemukan meningkat signifikan pada tahun-tahun itu.

Karenanya, jika tidak ada upaya yang sistematis dan terintegrasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan lokal dan global, maka dampak yang ditimbulkan akibat adanya variabuilitas iklim akan semakin besar.

"Bahkan akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan," katanya. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar:

Kedaulatan Rakyat Atas Ruang Harus Segera Diwujudkan

Suaka Margasatwa

Balai Raja

Giam Siak Kecil

Bukit Batu

Danau Pulau Besar

Bukit Rimbang Bukit Baling

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

 Tasik Tanjung Padang

Tasik Serkap

Tasik Metas

Tasik Belat

 Kerumutan

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Perbandingan RTRWN Terhadap RTRWP

[RTRWN-RTRWP2.gif]