02 September, 2007

”Master Plan” Tata Ruang Belum Diperbaharui


Dari: kelompok advokasi
Kepada: berita lingkungan <lingkungan@yahoogroups.com>; tata Ruang t;tata_ruang_riau@yahoogroups.com>; Walhi News <walhinews@yahoogroups.com>; fkkm kehutanan <fkkm@yahoogroups.com>; rimbawan interaktif <rimbawan-interaktif@yahoogroups.com>
Terkirim: Senin, 9 Juli, 2007 1:02:23
Topik: [tata_ruang_riau] "Master Plan" Tata Ruang Belum Diperbaharui

"Master Plan" Tata Ruang Belum Diperbaharui

07 Juli 2007 Pukul 11:01

BANGKINANG (RP) - Untuk bisa melakukan pembangunan dengan terencana dan tepat sasaran, maka Kabupaten Kampar memerlukan banyak master plan, karena bisa dikatakan banyak dari sektor penting dan unggulan ternyata tidak memiliki master plan yang jelas, sehingga arah pembangunan juga menjadi tidak jelas.


'Salah satunya yang diperlukan Kampar saat ini adalah master plan tata ruang dan tata kota, karena Kampar tidak memiliki master plan tata ruang ini sejak dimekarkan pada 1999 lalu,'' jelas Kepala Bappeda Kampar Ir Nurahmi kepada Riau Pos di Bangkinang, Jumat (6/7).

Dijelaskan Nurahmi, sebelum pemekaran, Kampar memiliki tata ruang yang mencakup juga wilayah Rohul dan Pelalawan, namun setelah pemekaran tentunya tata ruang tersebut tidak bisa digunakan lagi dan Kampar memerlukan tata ruang yang baru yang sesuai dengan kondisi yang ada saat ini. "Karena saat inipun luas wilayah, kondisi lingkungan dan perkembangan masyarakat sudah jauh berubah dari masa tata ruang yang lama tersebut," ujarnya.

Master plan tentang tata ruang ini sangat penting untuk menentukan arah pembangunan fisik dan pengembangan daerah pada masa yang akan datang, sehingga pembangunan yang dilakukan tidak akan menganggu lingkungan dan bisa memenuhi keperluan daerah dan masyarakat. Untuk itu pada 2007 ini Pemkab sudah menganggarkan dalam APBD untuk penyusunan master plan tentang tata ruang ini.
Selain master plan tata ruang, Kampar juga perlu master plan pertanian, karena perubahan lingkungan dan pola hidup masyarakat membuat jumlah lahan pertanian semakin berkurang, masyarakat sudah banyak yang merubah fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan atau lahan perumahan, sehingga sektor pertanian di Kampar semakin menurun.

"Untuk itu perlu dibangkitkan kembali dengan perencanaan yang matang, bukan lagi hanya memandang luas lahan namun lebih kepada peningkatkan produksi dari lahan tersebut sehingga dengan lahan yang minim bisa menghasilkan produksi yang maksimal," ujarnya.

Untuk itu Pemkab Kampar sudah melakukan kerja sama dengan IPB untuk menyusun master plan pertanian tersebut, sehingga nantinya program pertanian akan lebih tepat guna dan tepat sasaran. Selain dua masterplan ini Kampar masih memerlukan master plan untuk sektor yang lain dan itu akan dilaksanakan oleh Pemkab Kampar.(rdh)


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

Tidak ada komentar:

Kedaulatan Rakyat Atas Ruang Harus Segera Diwujudkan

Suaka Margasatwa

Balai Raja

Giam Siak Kecil

Bukit Batu

Danau Pulau Besar

Bukit Rimbang Bukit Baling

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

 Tasik Tanjung Padang

Tasik Serkap

Tasik Metas

Tasik Belat

 Kerumutan

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Perbandingan RTRWN Terhadap RTRWP

[RTRWN-RTRWP2.gif]