Warga Tolak TNTN Lokasi Konservasi Gajah
________________________________________
PANGKALAN KERINCI-Warga menolak kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dijadikan lokasi konservasi gajah. Padahal, daerah yang mereka tunggu merupakan kampung leluhurnya.
"Kami tak mengerti maksud pemerintah menjadikan TNTN sebagai lokasi merawat gajah. Padahal Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam merupakan kampung leluhur kami. Tidak warga disini yang mau pindah ke kampung orang," tegas Lamat (55), kepada sejumlah wartawan, Sabtu lalu (6/9) di Pangkalan Kerinci.
Selain Desa Pangkalan Gondai disebut-sebut masuk kawasan TNTN. Desa-desa yang masuk lokasi konservasi gajah berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Pangkalan Lesung dan Kecamatan Ukui.
________________________________________
PANGKALAN KERINCI-Warga menolak kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dijadikan lokasi konservasi gajah. Padahal, daerah yang mereka tunggu merupakan kampung leluhurnya.
"Kami tak mengerti maksud pemerintah menjadikan TNTN sebagai lokasi merawat gajah. Padahal Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam merupakan kampung leluhur kami. Tidak warga disini yang mau pindah ke kampung orang," tegas Lamat (55), kepada sejumlah wartawan, Sabtu lalu (6/9) di Pangkalan Kerinci.
Selain Desa Pangkalan Gondai disebut-sebut masuk kawasan TNTN. Desa-desa yang masuk lokasi konservasi gajah berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Pangkalan Lesung dan Kecamatan Ukui.
Bahkan sejumlah desa yang dinyatakan masuk kawasan, merupakan desa desa tua dan menjadi cikal bakal perkembangan Kabupaten Pelalawan secara menyeluruh.
Menurut warga, hal ini berarti perluasan TNTN tidak hanya menafikkan sejarah perjuangan dan pembangunan Kabupaten Pelalawan, khususnya di desa desa tertentu. Tetapi perluasan TNTN juga akan mengancam hak hak budaya dan menyerang kelestarian masyarakat ada.
Sudah di Kapling Bagi Kabupaten Pelalawan sendiri, perluasan TNTN tidak akan ada untungnya. Bahkan Pemkab Pelalawan akan dipersulit urusan urusan pembebasan kawasan bagi pembangunan dimasa yang akan datang.
Tidak itu saja kata Sekdakab Pelalawan H. Tengku Kasroen Haroen beberapa waktu lalu, akibat pemetaan sepihak oleh Pemerintah Pusat sejak masa lalu, Pemkab tidak leluasa menggali kekayaan alam demi kemakmuran masyarakat.
"Lebih 75 persen daratan Kabupaten Pelalawan sudah dikavling kapling oleh Jakarta . Dampaknya kita sulit menata kepada yang lebih baik, akhirnya perencanaan tata ruang kita juga terganggu,'' ujar Kasroen. (feb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar