22 Oktober, 2008

Fw: [tata_ruang_riau] Riau - Ribuan Hektare Lahan dan Rumah Terendam

 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, October 21, 2008 10:38 AM
Subject: [tata_ruang_riau] Riau - Ribuan Hektare Lahan dan Rumah Terendam

Ribuan Hektare Lahan dan Rumah Terendam
Selasa, 21 Oktober 2008
Banjir Landa Rohil dan Rohul
Laporan Syahri Ramlan dan Engki Prima Putra, Bagan Siapi-api dan Pasirpengaraian redaksi@riaupos.co.idAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya
Curah hujan yang tinggi dan pengaruh air pasang laut dan sungai meluap telah menyebabkan banjir di dua kecamatan di dua kabupaten. Di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), banjir telah merendam sekitar 600 unit rumah serta sekitar 1.000 hektare lahan pertanian masyarakat.

Di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), banjir akibat meluapnya Batang Lubuh Pasirpengaraian juga merendam ratusan rumah dan ratusan hektare kebun masyarakat.

Namun anehnya, pihak Kecamatan Bangko mengakui belum menerima laporan secara resmi dari pihak Kepenghuluan dan Kelurahan berkaitan dengan banjir tersebut. ''Beberapa daerah di wilayah Kecamatan Bangko yang terendam banjir secara nyata di lapangan itu di antaranya Paritaman, Baganjawa Pesisir, Baganjawa, Baganhulu, Pedamaran, Baganbarat, Labuhantangga Besar dan Bagantimur serta Baganpunak. Hanya saja, sampai sekarang ini baru sebagian pihak kepenghuluan maupun kelurahan belum memberikan laporan kepada kita tentang masalah banjir ini. Laporan itupun dalam bentuk lisan,'' kata Sekretaris Kecamatan Bangko, Abdul Karim SH didampingi Penghulu Baganpunak H Rusli Ibrahim SH kepada Riau Pos, Senin (20/10), di Bagansiapi-api.

Kondisi terparah dialami Kepenghuluan Baganpunak dengan ketinggian air mencapai satu meter. Menurut Abdul Karim tercatat 600 unit rumah di RT 01, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, RT 7 dan RT 20 terendam. ''Kendati terendam, namun sebagian besar masyarakat memilih tetap bertahan di dalam rumahnya. Selain rumah, sejumlah lahan pertanian dan palawija yang ada di Kepenghuluan Baganpunak juga ikut terendam banjir,'' kata Abdul Karim.

Sementara Penghulu Baganpunak H Rusli Ibrahim SH secara terpisah menjelaskan, ketinggian tertinggi air yang menggenangi ruas jalan lingkungan masyarakat mencapai sekitar satu meter. ''Lantaran sedang terendam itulah, sebagian masyarakat yang melakukan aktivitasnya menggunakan kendaraan lain seperti sampan. Kalau dipaksakan juga menggunakan sepedamotor, jelas tidak sampai kepada tempat yang dituju. Kendaraan itu bisa tidak nyala setelah terendam banjir,'' kata Rusli Ibrahim.

Kondisi terakhir, tambah Rusli Ibrahim, ketinggian genangan air yang merendami ruas badan jalan dan lantai rumah masyarakat yang sebagian besar berbentuk panggung tersebut sudah mengalami penyusutan. ''Sekarang ini, sekitar lima centimeter, airnya sudah surut. Asal tidak ada hujan, saya pikir dalam sepekan ini bisa kering. Tapi kalau hujan, saya kira genangan air akan bertambah. Apalagi sekarang ini tingkat curah hujan yang turun mengguyur di tempat kita sudah terbilang cukup tinggi,'' kata Rusli Ibrahim seraya menambahkan sebagian besar warganya tidak mengungsi dan masih memilih untuk tetap bertahan.

Di Kepenghuluan Pedamaran, tambah Abdul Karim, banjir menggenangi sekitar 300 hektare lahan pertanian dan tanaman pangan. ''Banjir yang terjadi di Pedamaran itu selain disebabkan oleh tingkat curah hujan dan pasang air laut, ternyata saluran pembuangannya juga tidak berfungsi. Sementara, perusahaan yang berdiri dan beroperasi di Pedamaran itu sudah berjanji untuk segera melakukan pembersihan saluran pembuangan,'' kata Abdul Karim.

Selain itu, tambah Abdul Karim, daerah sentra produksi pertanian lainnya di Kecamatan Bangko yang ikut terendam yakni Paritaman, Baganjawa Pesisir dan Baganjawa. ''Di Paritaman, luas lahan yang terendam itu mencapai sekitar 700 hektare. Ketinggian air yang menggenangi lahan pertanian di Paritaman,rata-rata mencapai satu meter lebih. Kendati demikian, tidak ada rumah yang terendam di Kepenghuluan Pedamaran itu. Karena, rumah masyarakat sebagian besar berupa panggung,'' kata Abdul Karim seraya menambahkan untuk Kepenghuluan Baganjawa dan Baganjawa Pesisir laporannya belum masuk.

Banjir di Rohul
Sementara itu di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), banjir juga merendam ratusan rumah dan ratusan hektare kebun warga di lingkungan Tanjung Harapan Kelurahan Pasirpengaraian dan Desa Babussalam Kecamatan Rambah. Banjir bermula dari hujan deras, Ahad (19/10), sehingga menyebabkan Batang Lubuh Pasirpengaraian meluap dan menggenangi ruas jalan dan rumah penduduk yang berada di pinggir sungai tersebut.

Warga mengaku, telah mengantisipasi terjadinya banjir tersebut karena biasanya setiap hujan deras di Kecamatan Rambah, meski hanya semalam, pada siang harinya Batang Lubuh akan meluap.

Pantauan Riau Pos, Senin (20/10), air Batang Lubuh tetap meluap meski di tepi sungai sudah dipasang tanggul setingi satu meter dan turap.

Banjir kali ini tidak begitu tinggi hanya sebatas paha orang dewasa dan tidak berlangsung lama karena banjir singgah dan tergolong kecil dimana air hujan bermuara ke Sungai Rokan terus ke arah hilir.

Sementar ketinggian air di ruas jalan Tanjung Harapan Kelurahan Pasirpengaraian hingga setengah pinggang orang dewasa. Sedangkan ruas jalan di simpang Simpang Tangun dan perkarangan rumah warga di Kecamatan Rambah terutama di pingir sungai ketinggian air lebih kurang mencapai setengah lutut dewasa. Namun warga belum mengungsi dan tetap bertahan di dalam rumah.

Banjir yang terjadi kemarin tidak berlangsung lama, pada pukul 18.30 WIB air Sungai Batang lubuh berangsur surut.

Sudirman (37), warga Desa Babussalam yang dijumpai Riau Pos mengatakan, banjir yang terjadi di kampungnya, tergolong kecil, berbeda dengan banjir yang terjadi sebelumnya. Karena banjir berasal dari luapan Batang Lubuh merupakan banjir singgah.

''Kami minta Pemerintah Kabupaten Rohul untuk dapat mencari solusi dalam mengatasi terjadinya banjir yang menyebakan terendamnya sejumlah rumah penduduk, tanaman dan ruas jalan di Kecamatan Rambah ini. Saya melihat tanggul yang dibangun di tepi Batang Lubuh tidak mampu menahan derasnya air sungai,'' ujar bapak beranak tiga ini.(fia)
 
 
Kelompok Advokasi Riau - KAR
Jl. Belimbing. Gg. Belimbing III (Ujung) No. 100
Tangkerang Barat - Pekanbaru - Riau
Telp : +62812 680 3467
http://catatan-merah-dutapalma.blogspot.com
http://handsoff.blog.dada.net
http://www.slideshare.net/Bembenk


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Get animated.

Change your style

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Kedaulatan Rakyat Atas Ruang Harus Segera Diwujudkan

Suaka Margasatwa

Balai Raja

Giam Siak Kecil

Bukit Batu

Danau Pulau Besar

Bukit Rimbang Bukit Baling

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

 Tasik Tanjung Padang

Tasik Serkap

Tasik Metas

Tasik Belat

 Kerumutan

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Perbandingan RTRWN Terhadap RTRWP

[RTRWN-RTRWP2.gif]