02 September, 2007

Ratusan Warga Desa Terisolir Kampar Demo DPRD Riau

Dari: raflis - <raflis@jikalahari.org>
Kepada: tata_ruang_riau@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 7 Agustus, 2007 11:07:17
Topik: [tata_ruang_riau] Ratusan Warga Desa Terisolir Kampar Demo DPRD Riau

Ke 12 desa yang melakukan aksi ini dalam draft rencana tata ruang wilayah provinsi riau berada dalam kawasan lindung, Jika wilayah ini diharuskan mempertahankan kawasannya sebagai kawasan lindung maka harus ada juga insentif yang diberikan ke kawasan ini (UU 26 2007).

Dalam mendelineasi kawasan lindung ini juga tidak dibenarkan 100% merupakan kawasan lindung, jika penertiban pemanfaatan ruang sebagaimana diamanatkan UU 26 2007 diterapkan maka, ada 2 kemungkinan yang harus dilakukan pemerintah, alternatif 1 masyarakat diusir dari kawasan ini, alternatif 2 kawasan masyarakat harus didelineasi.

Dalam pemanfaatan kawasan budidaya juga harus ditetapkan kriteria yang ketat, karena wilayah ini merupakan catchment area das kampar kiri. Barangkali sudah selayaknya kawasan ini dijadikan kawasan khusus.


Senin, 6 Agustus 2007 13:00

Tagih Janji Pembangunan Jalan,

Ratusan Warga Desa Terisolir Kampar Demo DPRD Riau

http://riauterkini. com/politik. php?arr=15368

Ratusan masyarakat 12 desa terisolir di dua kecamatan di Kampar berdemo di DPRD Riau, mereka menuntut realisasi janji pembangunan jalan yang membuka isolasi desa mereka.

Riauterkini- PEKANBARU- Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Termarjinal (AMDT) Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar mendatangi gedung DPRD Riau, Senin (6/8). Mereka tiba di gedung dewan sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung menggelar orasi

Semula mereka berorasi di depan pintu pagar gerbang gedung dewan, namun setelah utusan masyarat bernegoisasi, lantas diizinkan untuk masuk dan melanjutkan aksi di tangga depan pintu utama masuk gedung dewan.

Dalam aksi tersebut, selain berorasi, masyarakat juga membentang spanduk, poster dan puluhan foto yang menggambarkan kondisi buruk jalan yang menghubungkan desa-desa mereka.

"Bagaimana mungkin pemerintah bisa mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat, jika jalan saja kami tak punya. Kami masih tertutup dari kemajuan. Kami terbelakang karena desa kami terisolasi," runtuk salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.

Menurut mantan Camat Kampar Kiri Hulu Muhammad Nizar Ali, 12 desa yang tergabung dalam aksi ini adalah Desa Lubuk Agung, Muara Selayar, Deras Pajak dari Kecamatan Kampar Kiri, sementara dari Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah Desa Tanjung Karang, Batu Sasak, Kebun Tinggi, Tanjung Permai dan Pangkalan Kapas.

Dijelaskan Nizar Ali, di Kecamatan Kampar Kiri hanya terdapat jalan aspal sepanjag 3 kilometer. Itupun yang berada di Desa Gema, yang merupakan ibukota kecamatan. Selebihnya berupa jalan tanah yang kondisinya sangat buruk, terutama musim hujan. Lebih parah lagi, di 12 desa yang menjadi tempat tinggal 15.000 jiwa tersebut masih banyak desa yang tak memiliki jalan dan hanya bisa dikunjungi lewar jalur sungai.

Kedatangan masyarakat untuk menagih janji Pemprov Riau. Sebab pada 2005 silam telah dianggarkan dana Rp 182 miliar untuk membangun jalan desa mereka pada APBD Riau, namun ternyata proyek yang merupakan bugjed sharring dengan Pemkab Kampar tersebut tak terelasasi sampai sekarang, tanpa kejelasan sama sekali.

Setelah berorasi beberapa saat, massa kemudian diterima Wakil Ketua DPRD Riau Suryadi Khusainu dengan sejumlah anggota dewan lain, seperti Eka Arbi dan Taufan Andoso Yakin. Kepada pengunjuk rasa, Suryadi berjanji akan menampung aspirasi dan memperjuangkan. "Sekarang telah disampaikan kepada kami, karena itu, kami akan memperjuangkan agar anggaran untuk proyek pembangunan jalan 12 desa seperti dimaksud dalam segera dianggarkan, " janjinya.

Setelah mendapatkan janji tersebut, pengunjuk rasa merasa puas dan kemudian membubarkan diri dengan tertib. Sebanya empat truk dan sejumlah kendaraan pribadi membawa massa untuk melanjutkan aksi di kantor Gubernur Riau.***(mad)



Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Tidak ada komentar:

Kedaulatan Rakyat Atas Ruang Harus Segera Diwujudkan

Suaka Margasatwa

Balai Raja

Giam Siak Kecil

Bukit Batu

Danau Pulau Besar

Bukit Rimbang Bukit Baling

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

 Tasik Tanjung Padang

Tasik Serkap

Tasik Metas

Tasik Belat

 Kerumutan

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Perbandingan RTRWN Terhadap RTRWP

[RTRWN-RTRWP2.gif]